FAKULTAS EKONOMI BISNIS

FAKULTAS EKONOMI BISNIS
UNIVERSITAS GUNADARMA

Rabu, 27 Maret 2013

LAPORAN KEUANGAN(FINANCIAL STATEMENT)


LAPORAN KEUANGAN(FINANCIAL  STATEMENT
A.   Pengertian Laporan Keuangan
Laporan keuangan perusahaan merupakan suatu informasi akuntansi yang paling penting,karena melalui laporan keuangan dapat  dilihat kondisi keuangan  juga hasil kinerja perusahaan yang bersangkutan. Selain itu,juga sebagai sumber informasi bagi pihak intern(seperti pemilik perusahaan,manajer)dan pihak eksternal (kreditur,investor,pemerintah dan masyarakat). Pihak internal perusahaan membutuhkan laporan keuangan untuk menilai kinerja manajemen sehingga dapat mengambil keputusan bagi masa depan perusahaan. Sedangkan pihak eksternal perusahaan merupakan seluruh pihak yang memiliki kepentingan dengan perusahaan yang bersangkutan,namun tidak memiliki wewenang untuk mengelola perusahaan.
Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) (2007, hal 7) : ” Laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan keungan yang lengkap biasanya meliputi neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan posisi keuangan (yang disajikan dalam berbagai cara misalnya laporan arus kas, atau laporan arus dana), catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan.”
Jadi laporan keuangan adalah bersifat historis serta menyeluruh dan sebagai suatu progress report laporan keuangan terdiri dari data-data yang merupakan hasil dari suatu kombinasi antara : fakta yang telah dicatat (recorded fact), prinsip dan kebiasaan-kebiasaan di dalam akuntansi (accounting converntion and postulate), pendapat pribadi (personal judgement).
B.   Fungsi dan Tujuan Laporan Keuangan.
Suatu laporan keuangan berfungsi untuk:
a)      Mengetahui posisi keuangan suatu perusahaan pada kurun waktu tertentu melalui laporan historis yang secara sistematis memberikan informasi menyeluruh mengenai aktiva, hutang serta modal yang dikenal dengan nama Neraca (Balance Sheet).
b)      Mengetahui posisi keuangan suatu perusahaan pada kurun waktu tertentu melalui laporan historis yang secara sistematis memberikan informasi menyeluruh mengenai penghasilan, biaya serta laba atau rugi yang diperoleh yang dikenal dengan nama Laporan Laba Rugi (Income Statement).
c)       Mengetahui posisi keuangan suatu perusahaan pada kurun waktu tertentu melalui laporan historis yang secara sistematis memberikan informasi menyeluruh mengenai aktivitas investasi, pendanaan dan operasi selama periode pelaporan, yang dikenal dengan nama Laporan Perubahan Ekuitas (Statement of Owners Equity atau Statement of Stockholders Equity).
d)      Setiap laporan tersebut menyediakan informasi yang berbeda antara yang satu dengan yang lainnya namun saling berkaitan karena mencerminkan aspek yang berbeda dari transaksi-transaksi atau peristiwa-peristiwa lain yang sama.
Sedangkan tujuan dari laporan keuangan menurut  Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) (2007, hal 3) yaitu:
1.      Menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pengguna dalam pengambilan keputusan ekonomi.
2.       Laporan keuangan yang disusun untuk tujuan ini adalah memenuhi kebutuhan bersama dari sebagian besar pengguna. Namun demikian laporan keuangan tidak menyediakan semua informasi yang mungkin dibutuhkan oleh pengguna dalam pengambilan keputusan ekonom, karena secara umum menggambarkan pengaruh keuangan dari berbagai kejadian di masa yang lalu (historis), dan tidak diwajibkan untuk menyediakan informasi non keuangan.
3.      Laporan keuangan juga telah menunjukkan apa yang telah dilakukan oleh manajemen (stewardship) atau merupakan pertanggungjawaban manajemen atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya. Pemakai yang ingin melakukan penilaian terhadap apa yang telah dilakukan atau pertanggungjawaban manajemen, melakukan hal ini agar mereka dapat membuat keputusan ekonomi. Keputusan ini mungkin saja mencakup keputusan untuk memanamkan atau menjual investasi mereka dalam suatu perusahaan atau keputusan untuk mengangkat kembali atau melakukan penggantian manajemen.
Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa tujuan laporan keuangan adalah untuk mengetahui kondisi keuangan dari suatu perusahaan dan kaitanya dengan:
·         Kemampuan perusahaan untuk melaksanakan segala kewajiban-kewajibannya pada saat sini dengan situasi yang kurang mendukung dan tidak dapat diprediksikan di masa yang akan datang.
·         Kemampuan perusahaan dalam menarik manfaat untuk melaksanakan transaksi bisnis ataupun perluasan bisnis. Hal ini sangat dimungkinkan karena perusahaan memiliki sarana yang dibutuhkan atau kemampuan memperoleh dana melalui pinjaman (financing) atau penerbitan saham (stock issue).
·         Kemampuan perusahaan untuk secara berkesinambungan untuk dapat membayar bunga pinjaman dan dividen.

C.   Pihak/Pengguna yang Membutuhkan Laporan Keuangan.
Laporan keuangan dibuat dengan didasari pada beberapa tujuan. Namun tujuan utama pembuatan laporan keuangan perusahaan ini adalah guna kepentingan pemilik serta manajemen perusahaan. Juga untuk menyediakan informasi kepada pihak diluar perusahaan yang memiliki kepentingan terhadap perusahaan tersebut.
Beberapa pihak yang membutuhkan laporan keuangan perusahaan diantaranya adalah:
1.      Pemilik perusahaan
Melalui laporan keuangan,pemilik perusahaan akan mengetahui bagaimana kinerja manajemen  dalam mengelola perusahaan yang dimiliknya,pemilik bisa mengetahui mengenai perkiraan laba yang akan diperoleh dalam masa waktu tertentu dan bagi perusahaan yang go public sebagai cara untuk mengetahui perkembangan harga saham mereka.
2.      Manajer serta pimpinan perusahaan
Laporan keuangan merupakan alat pertanggung jawaban dari jajaran manajemen perusahaan kepada pemilik perusahaan. Selain itu akan diketahui beberapa hal,seperti:
·  Mengetahu efektivitas biaya dari berbagai aktivitas perusahaan
·  Mengetahui efisiensi dari setiap divisi perusahaan
·  Sebagai alat ukur atas kinerja masing-masing individu yang sudah diberikan tanggung jawab serta wewenang.
·  Media untuk menentukan perlu tidaknya sebuah kebijaksanaan  baru dalam periode yang akan datang
·  Media untuk memperkirakan besarnya reward yang akan diterima dari pemilik perusahaan atas kinerja yang sudah dilakukan dalam jangka waktu tertentu.

3.      Investor
Sebelum menanamkan investasi,investor akan mempelajari laporan keuangan suatu perusahaan apakah disajikan secara baik atau tidak dan bagi perusahaan yang memiliki laporan keuangan menjanjikan,merupakan daya tarik tersendiri bagi investor untuk berperan serta memberikan bantuan modal bagi perusahaan tersebut.
4.      Kreditor
Bagi para kreditor,sebelum memutuskan memberikan bantuan berupa hutang pada perusahaan akan mengetahui  tingkat kemampuan perusahaan dalam mengembalikan pinjaman.
5.      Pemerintah
Besar pajak yang harus dibayarkan perusahaan kepada pemerintah bisa diketahui dari laporan keuangan yang diberikan.
6.      Masyarakat
Bagi masyarakat,laporan keuangan perusahaan bisa menjadi dasar untuk mengetahui tingkat pertumbuhan perusahaan. Bagi yang sedang melakukan penelitian dan proses pembelajaran dibidang keuangan,bisa mendapatkan informasi sebagai bahan penelitian.
D.   Jenis-Jenis Laporan Keuangan.
Menurut Woelfel (1997, hal 28) laporan keuangan yang umumnya dikeluarkan oleh perusahaan terdiri atas:
1.      Neraca (Balance Sheet).
Menurut Smith dan Skousen (2007, hal 152) :
“Neraca adalah merupakan laporan pada suatu saat tertentu mengenai sumber daya perusahaan (aktiva), hutangnya (kewajiban) dan klaim kepemilikan terhadap sumber daya (ekuitas pemilik).”
Neraca sendiri dapat disusun dalam dua bentuk, yaitu bentuk T (T Form) dan bentuk L (L Form). Di dalam bentuk T form semua harta perusahaan ditempatkan pada sisi bagian kiri neraca dengan judul aktiva (assets), sedangkan hutang dan modal ditempatkan pada sisi kanan neraca dengan judul pasiva
(Liabilities and Stockholders’ Equity). Dalam bentuk L form, semua harta perusahaan ditempatkan pada bagian atas neraca, sedangkan hutang dan modal ditempatkan pada bagian bawah neraca.
Menurut Smith dan Skousen (2007, hal 164) keterbatasan neraca antara lain adalah:
·      Sumber daya dan kewajiban entitas biasanya disajikan menurut harga perolehan (historical cost) pada saat terjadinya sehingga menjadi tidak relevan untuk melakukan evaluasi kekayaan perusahaan.
·      Ketidakstabilan nilai mata uang menyebabkan neraca tidak mencerminkan daya beli konstan. Akibatnya, neraca mencerninkan aktiva, kewajiban, dan ekuitas dalam satuan daya beli yang tidak sama.
·      Sulitnya untuk melakukan perbandingan antara perusahaan yang satu dengan perusahaan yang lainnya karena masing-masing perusahaan tidak mengklasifikasikan dan melaporkan semua pos yang hampir sama secara seragam.
·      Dalam hal pengukuran, ada beberapa sumber daya dan kewajiban entitas tidak dilaporkan ke dalam neraca (Off Balance Sheet Items).
2.      Laporan Laba Rugi (Income Statement).
Menurut Wild, Subramanyam, dan Halsey (2007, hal 19) :
“Laporan laba rugi adalah suatu laporan yang mengukur kinerja keuangan sebuah perusahaan di antara tanggal neraca. Laporan ini merepresentasikan kegiatan operasional perusahaan. Laporan laba rugi menyediakan informasi secara menyeluruh mengenai pendapatan, biaya, laba dan rugi perusahaan dalam suatu kurun waktu tertentu.”
Menurut Baridwan (2000, hal 39-40) laporan laba rugi dalam penyajiannya dibagi menjadi dua bentuk, yaitu:
a.   Single step model adalah bentuk laporan laba rugi yang tidak dilakukan pengelompokanpengelompokan atas pendapatan dan biaya ke dalam kelompok-kelompok usaha dan di luar usaha tetapi hanya dipisahkan antara pendapatan-pendapatan dan laba dengan biaya-biaya kerugian.
b.   Multistep model adalah bentuk laporan laba rugi dimana dilakukan beberapa pengelompokan terhadap pendapatan-pendapatan dan biaya-biaya yang disusun dalam urutan tertentu.
3.      Laporan Arus Kas (Cash Flow Statement).
Laporan arus kas seringkali juga disebut sebagai laporan sumber dan penggunaan dana.
Warren, et.al (1996, hal 20) menyatakan bahwa:
“Laporan arus kas adalah suatu ringkasan mengenai penerimaan dan pembayaran kas dari suatu perusahaan dalam jangka waktu tertentu.”
Dalam penyajiannya, menurut Hackel dan Livnat (1996, hal 146-164), Laporan arus kas dibagi dalam tiga kelompok yaitu:
a.       Aktivitas operasional (Operating) adalah kelompok yang meliputi seluruh transaksi dan kegiatan lainnya yang tidak termasuk di dalam kegiatan investasi maupun pembiayaan perusahaan. Arus kas dari kegiatan operasi adalah arus kas hasil dari transaksi dan kegiatan lainnya yang ikut menentukan laba bersih.
b.      Aktivitas Investasi (Investing) adalah kelompok yang meliputi pembelian dan penagihan piutang, pengembalian persediaan barang dagang, pembayaran pinjaman, pengadaan serta penjualan ekuitas dan harta kekayaan perusahaan (tanah), bangunan, dan peralatan serta aktiva-aktiva produktif lainnya, yaitu aktiva yang digunakan oleh perusahaan untuk melakukan produksi barang dan jasa.
c.       Aktivitas pendanaan atau pembiayaan (Financing) adalah kelompok yang meliputi perolehan sumber daya dari para pemilik dan pemberian hasil atas investasi yang telah dilakukan, peminjaman, serta pembayaran kembali hutang oleh pemiliknya atau sebaliknya penyelesaian kewajiban perusahaan kepada pemilik, dan perolehan serta pembayaran sumber daya lainnya yang berasal dari pembiayaan jangka panjang.
E.   Contoh Laporan Keuangan.
BENTUK LAPORAN LABA RUGI
Ada 2 (dua) macam bentuk Laporan Laba Rugi, yaitu  Bentuk Single Step dan Multi Step. Dalam praktik pembukuan perusahaan di Indonesia, bentuk Multi Step yang lebih sering digunakan.
Contoh : Laporan Laba Rugi (Bentuk Multi Step)  - Perusahaan Jasa
‘NAMA PERUSAHAAN JASA’
LAPORAN LABA RUGI
Untuk periode berakhir pada tanggal 31 Desember 2004
Pendapatan Usaha                                                                                                                Rp. 50.000.000,-
Beban Usaha :
Beban gaji karyawanBeban sewa kantor
Rp.8.000.000,- Rp.4.000.000,-
Beban listrik, telepon dan air
Beban penyusutan Beban lain-lain Jumlah beban usaha
Rp.2.000.000,-
Rp.2.000.000,- Rp.1.000.000,-








Rp. 19.000.000,-
Laba Usaha                                                                                                                 Rp.31.000.000,-
Pendapatan Luar Usaha :
o   Pendapatan bunga                                Rp. 1.000.000,-
o   Pendapatan jasa giro                           Rp.    500.000,-
Jumlah pendapatan luar usaha                                                               Rp.   1.500.000,-




Beban Luar Usaha :
o   Beban bunga pinjaman                        Rp.    800.000,-
o   Denda keterlambatan                           Rp.    200.000,-
o   Jumlah biaya luar usaha                                                                   Rp.   1.000.000,-
Pendapatan / Biaya luar usaha                                                               Rp.500.000,-
Laba bersih sebelum pajak                                             Rp.31.500.000,-
Pajak penghasilan badan (PPh ps 29) – lampiran              Rp.  4.500.000,-
Laba bersih setelah pajak                                                Rp.27.000.000,-
Contoh : Laporan Laba Rugi ( Bentuk Multi Step ) – Perusahaan Dagang
‘NAMA PERUSAHAAN DAGANG’
LAPORAN LABA RUGI
Untuk periode berakhir pada tanggal 31 Desember 2004
Penjualan kotor (bruto)Retur penjualan
Rp.   2.000.000,-
Rp. 80.000.000,-
Penjualan bersih (neto)

Rp.   3.000.000,-Rp. 77.000.000,-
Harga pokok penjualan :Persediaan barang dagangan (awal)
Rp. 25.000.000,-Rp. 40.000.000,-

Pembelian barang daganganOngkos angkut pembelian
Rp.   1.500.000,-

Potongan penjualan                                                                          Rp.   1.000.000,-
Retur pembelian                           Rp. 2.000.000,-
Potongan pembelian                                                                        Rp.    1.000.000,-
Pembelian bersih
Rp. 38.500.000,-

Barang siap dijual
Rp. 63.500.000,-
Persediaan barang dagangan (akhir)
Rp. 33.500.000,-
Harga pokok penjualan

Rp. 30.000.000,-
Laba kotor

Rp. 47.000.000,-
(Rp. 3.000.000,-)
Laba kotor    (pindah dari halaman sebelumnya)Beban Usaha :Beban penjualan Beban gaji karyawan penjualan
Rp.3.000.000,-Rp.2.500.000,-
Rp. 47.000.000,-
o   Beban promosiBeban penjualan    lain-lainBeban administrasi & umum:
Rp. 500.000,-
o   Beban gaji karyawan kantoroBeban sewa kantor
Rp.2.000.000,-Rp.4.000.000,-
o   Beban listrik, telepon dan airoBeban penyusutanBeban lain-laino   Jumlah beban usaha
Rp.2.000.000,-Rp.2.000.000,-Rp.1.000.000,-
Rp. 19.000.000,-
Laba Usaha

Rp. 28.000.000,-
Pendapatan Luar Usaha :


o   Pendapatan bungao   Pendapatan jasa giro
Rp.1.000.000,-Rp.   500.000,-

Jumlah pendapatan luar usaha                                Rp.   1.500.000,-
Beban Luar Usaha :
o   Beban bunga pinjaman                                       Rp.   800.000,-
o   Denda keterlambatan                                          Rp.    200.000,-
Jumlah biaya luar usaha                                                           Rp.   1.000.000,-
Pendapatan / Biaya luar usaha                                                 Rp.500.000,-
Laba bersih sebelum pajak                                                                                              Rp.28.500.000,-
Pajak penghasilan badan (PPh ps 29) – lampiran                Rp.  4.500.000,-
Laba bersih setelah pajak                                     Rp.24.000.000,-

Laporan Perubahan Ekuitas ( Capital Statements )
Contoh : Laporan Perubahan Ekuitas untuk Perusahaan Perseorangan
“NAMA PERUSAHAAN”
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
Untuk periode berakhir pada tanggal 31 Desember 2004
Ekuitas  (awal)                                                                                 Rp. 200.000.000,-
Laba bersih setelah pajak                                              Rp. 24.000.000,-
Prive ( Drawing )                                                           Rp. 10.000.000,-
Penambahan modal                                                                           Rp.14.000.000,-
Ekuitas (akhir)                                                                                   Rp.214.000.000,-
Laporan Saldo Laba ( Retained Earning Statements )
Contoh : Laporan Saldo Laba untuk Perseroan Terbatas (PT)
“NAMA PERSEROAN TERBATAS”
LAPORAN SALDO LABA
Untuk periode berakhir pada tanggal 31 Desember 2004
Saldo Laba  (awal)                                                                               Rp. 200.000.000,-
Laba bersih setelah pajak                                             Rp. 24.000.000,-
Deviden                                                                        Rp. 10.000.000,-
Penambahan Laba Ditahan Periode Berjalan                                      Rp.   14.000.000,-
Saldo Laba  (akhir)                                                                              Rp. 214.000.000,-
NERACA ( Balance Sheet )
Neraca adalah laporan yang menggambarkan posisi keuangan perusahaan, terdiri dari Aktiva (harta kekayaaan), Kewajiban dan Modal pada suatu tanggal tertentu.
Neraca merupakan bentuk resmi dari persamaan akuntansi. Judul neraca ditulis secara urut baris, dimulai dari :
Nama Perusahaan;
Neraca;
Tanggal Neraca ( “Per tanggal 31 Januari “)
Contoh : NERACA ( bentuk skontro )– Perusahaan Perseorangan Usaha Jasa
“NAMA PERUSAHAAN PERSEORANGAN”
N  E  R  A  C  A
Per tanggal 31 Desember 2004
Aktiva Lancar:
Hutang Lancar:
Kas ditangan                                       15.000.000
Hutang usaha                                           81.000.000
Bank                                                      45.000.000
Hutang biaya                                               8.000.000
Deposito                                            100.000.000
Hutang pajak                                               2.000.000
Piutang usaha                                    60.000.000
Hutang bank                                              50.000.000
Piutang wesel                                     10.000.000
Uang muka penjualan                             10.000.000
Perlengkapan                                        3.000.000
Jumlah hutang lancar                           151.000.000
Biaya dibayar dimuka                         5.000.000

Pajak dibayar dimuka                       3.000.0000
Hutang Jangka Panjang:
Jumlah aktiva lancar                      241.000.000
Hutang bank                                            100.000.000
Investasi Jangka Panjang:
Hutang hipotik                                         100.000.000
Saham                                                  30.000.000

Obligasi                                                50.000.000
Jumlah hutang jangka panjang          200.000.000
Jumlah Investasi Jk Panjang         80.000.000

Aktiva Tetap :
Ekuitas:
Tanah                                                 200.000.000
Modal Pemilik                                        550.000.000
Bangunan                                          300.000.000

Kendaraan                                           50.000.000
Jumlah modal                                        550.000.000
Peralatan Kantor                                20.000.000

Furniture                                               10.000.000

Jumlah Aktiva Tetap                       580.000.000

JUMLAH AKTIVA                            901.000.000
JUMLAH KEWAJIBAN  & MODAL   901.000.000
Contoh : NERACA  ( bentuk skontro )– Perseroan Terbatas Usaha Dagang
“NAMA PERSEROAN TERBATAS”
N  E  R  A  C  A
Per tanggal 31 Desember 2004
Aktiva Lancar:
Hutang Lancar:
Kas ditangan                                       15.000.000
Hutang dagang                                         81.000.000
Bank                                                      45.000.000
Hutang biaya                                               8.000.000
Deposito                                               50.000.000
Hutang pajak                                               2.000.000
Piutang dagang                                  60.000.000
Hutang bank                                              50.000.000
Piutang wesel                                     10.000.000
Uang muka penjualan                            10.000.000
Persediaan barang dagangan       53.000.000
Jumlah hutang lancar                           151.000.000
Biaya dibayar dimuka                          5.000.000
Hutang Jangka Panjang:
Pajak dibayar dimuka                          3.000.000
Hutang bank                                              30.000.000
Jumlah aktiva lancar                      241.000.000
Hutang hipotik                                           40.000.000
Aktiva Tetap :
Hutang obligasi                                           50.000.000
Tanah                                                 200.000.000
Jumlah hutang jangka panjang          120.000.000
Bangunan                                          300.000.000

Kendaraan                                           50.000.000
Ekuitas:
Peralatan Kantor                                20.000.000
Modal saham                                          400.000.000
Furniture                                               10.000.000
Laba ditahan                                           150.000.000
Jumlah Aktiva Tetap                       580.000.000
Jumlah modal                                        550.000.000


JUMLAH AKTIVA                            821.000.000
JUMLAH KEWAJIBAN  & MODAL   821.000.000
LAPORAN ARUS KAS ( STATEMENT OF CASH FLOW )
Menurut PSAK No 2, Laporan arus kas adalah laporan yang memberikan informasi arus kas perusahaan sebagai dasar menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan dan menggunakan kas.
Komponen laporan:
- Kas, terdiri dari saldo kas (cash on hand) dan rekening giro bank
- Setara Kas, adalah investasi yang sifatnya sangat likuid yang segera dapat dijadikan kas.
- Arus Kas, adalah arus kas masuk dan arus kas keluar atau setara kas
- Aktivitas Operasi, adalah aktivitas penghasil utama pendapatan dan aktivitas lain yang bukan  investasi  dan     pendanaan.  Contoh:  penjualan  barang  dan  jasa,  penerimaan royalty,   fee,   komisi   atau   lainnya;  pembayaran   kepada   pemasok/supplier   atau karyawan.
- Aktivitas Investasi,  adalah aktivitas perolehan dan pelepasan  aktiva jangka panjang serta investasi lain. Contoh: pembelian aktiva tetap; penjualan tanah, bangunan, peralatan, dan sebagainya; uang muka dan pinjaman kepada pihak lain.
- Aktivitas Pendanaan, adalah aktivitas yang mengakibatkan perubahan dalam jumlah serta komposisi modal dan pinjaman perusahaan. Contoh: penerimaan emisi saham, obligasi, pinjaman, wesel, hipotik atau lainnya; pembayaran kepada pemegang saham, pelunasan pinjaman, dan sebagainya.
Metode  yang  digunakan  untuk  menyusun  Laporan  Arus  Kas  adalah  Metode  Langsung
(Direct  Methods). Contoh:
“NAMA PERSEROAN TERBATAS”
LAPORAN ARUS KAS
Untuk periode berakhir pada tanggal 31 Desember 2004
Arus kas dari aktivitas operasi:
Penerimaan uang dari pelanggan
xx

Pembayaran kas kepada pemasok dan karyawan
xx
Kas yang dihasilkan operasi
xx
Pembayaran bunga
(xx)
Pembayaran pajak penghasilan
(xx)
Arus kas sebelum pos luar biasa
xx
Penerimaan kas lain-lain (misal premi)
xx
Arus kas bersih dari aktivitas operasi

xx

F.    Sumber Referensi
·         Ikatan Akuntan Indonesia, 1999, Standar Akuntansi Keuangan, Buku 1 & 2, Jakarta, Salemba Empat.
·         Harnanto, 1991. Analisa Laporan Keuangan, UPP AMP YKPN, Yogyakarta
·         Michael A. Diamond, 1993. Financial Accounting. South-Western Publishing Co. Cicinnati Ohio
·         Sofyan Syafri Harahap, 1996. Teori Akuntansi Laporan Keuangan, Bumi Aksara, Jakarta.