FAKULTAS EKONOMI BISNIS

FAKULTAS EKONOMI BISNIS
UNIVERSITAS GUNADARMA

Sabtu, 05 Mei 2012

TUGAS SOFTSKILL 3 (KEWIRAUSAHAAN)

Nama   : Alfiah Umul Hasanah
NPM    : 40210529
Kelas   : 2DA03 

 1. Darimana pembiayaan usaha baru berasal? 
Jawab: Dalam menentukan kelayakan pembiayaan modal,wirausahawan harus menetukan jumlah maupun waktu dana dibutuhkan,disamping proyeksi penjualan dan pertumbuhan perusahaan.Ada 3 Tahap pendanaan pengembangan bisnis yaitu:
a. Pendanaan Tahap Awal
  •  Pendanaan Modal Benih(seed capital)dalam jumlah yang relative kecil untuk membuktikan konsep dan studi kelayakan financial. 
  • Pendanaan Pemula(start-up),pengembangan produk dan pemasaran awal ,tetapi tanpa penjualan komersial:pendanaan hanya untuk mengoperasikan perusahaan 
b. Pendanaan Ekspansi atau Perkembangan 
  •  Tahap kedua modal kerja bagi tahap pertumbuhan awal 
  •  Tahap ketiga Ekspansi besar perusahaan dengan pertumbuhan penjualan yang cepat 
  •  Tahap keempat pembiayaan penjembatanan untuk mempersiapkan penawaran saham oleh perusahaan kepada masyarakat 
c. Pembiayaan Akuisisi dan Leveraged Buyouts 
  •  Akuisisi Tradisional memperoleh kepemilikan dan pengendalian atas perusahaan lain 
  •  Leveraged Buyouts,Manajemen perusahaan mendapatkan control atas perusahaan lain dengan membeli dari pemilik yang sekarang 
  • Privatisasi,beberapa pemilik/manajer perusahaan membeli saham beredar(out standing stock)
 2. Masalah-masalah dalam pencarian modal yang terjadi dalam wirausaha?
Jawab: Masalah-masalah yang biasanya dialami wirausahawan dalam pencarian modal usaha antara lain adalah:
  • kinerja atau konsep perusahaan yang meragukan. 
  • kegagalan perusahaan untuk menindaklanjuti. 
  • kurangnya pengalaman dan ketajaman bisnis. 
  • preferensi dari pemodal. 
  • kurangnya hubungan dengan sumber-sumber modal.
 3. Penentuan hubungan financial perusahaan
Jawab: Untuk mendapatkan modal,seorang wirausahawan perlu mengetahui berapa banyak uang yang dibutuhkan dan cara memperkirakan kebutuhan financial dari perusahaan.Sumber utama untuk menentukan kebutuhan financial perusahaan adalah:
 a. Penentuan kebutuhan kas untuk memulai usaha. Kas yang diperlukan untuk memulai bisa diproyeksikan dengan beberapa cara.Terdapat 3 pendekatan untuk tiap-tipa jenis usaha perdagangan,manufaktur,dan jasa.
  • Pendekatan pendapatan yang diperlukan(Desired Income ) Mengembangkan jumlah modal yang diperlukan untuk menghasilkan sejumlah tertentu pendapatan pribadi tahunan. 
  •  Pendekatan Tingkat Sewa(Rental Rate)Menentukan jumlah penjualan dan kemudian modal yang dibutuhkan untuk mendukung sewa yang dimaksud. 
  •  Pendekatan Kas yang tersedia(Cash Available)dimulai dengan jumlah yang dimaksud agar tersedia untuk menentukan pendapatan yang mungkin dari penggunaan efisiennya.
 b. Penentuan kebutuhan kas bagi perusahaan yang sudah ada.spt: laporan rugi laba, aliran arus kas dll.
4. Penetapan kelayakan usaha baru 
Jawab: Begitu banyaknya dana yang dikeluarkan didalam memulai usaha baru,begitu juga yang mengalami kebangkrutan dalam satu atau dua tahun,sehingga hanya sedikit yang berhasil dalam usahanya.Salah satu factor yang menyebabkan kegagalan usaha baru adalah kendali wirausahawan.Alasan utama kegagalan usaha baru adalah:
 a) Pengetahuan pasar yang tidak memadai
 b) Kinerja produk yang salah
 c) Usaha pemasaran dan penjualan yang tidak efektif
 d) Tidak disadarinya tekanan persaingan
 e) Keusangan produk yang terlalu cepat
 f) Waktu memulai usaha baru yang tidak tepat
 g) Kapitalisasi yang tidak memadai,pengeluaran operasi yang tidak diprediksi,investasi yang berlebihan pada asset tetap,dan kesulitan keuangan.
 5. Analisa kelayakan dan teknisnya
Jawab: Setiap gagasan kewirausahaan baik produksi barang ataupun jasa mempunyai aspek tekhnis yang harus dianalisa sebelum usaha implementasi gagasan dilaksanakan.Ada 2 langkah penting didalam proses ini yaitu:
a) Identifikasi Spesifikasi Tekhnis Penting Evaluasi gagasan usaha baru dimulai dengan Identifikasi Persyaratan tekhnis yang kritis tehadap pasar dan karenanya perlu untuk memenuhi harapan dari pelanggan potensial.
b) Pengembangan dan Uji Coba Produk Merupakan studi rekayasa,uji laboratorium,evaluasi bahan baku alternative.Untuk setiap tahap pengujian hasil negatif dan positif harus ditimbang dan dilakukan penyesuaian yang perlu.
 6. Penilaian kemampun organisasi
Jawab: Setiap bisnis usaha membutuhkan orang-orang dengan berbagai jenis keterampilan dan bakat untuk bekerja sama mencapai tujuan operasional.Bahkan jika produk baru yang dihasilkan perusahaan sangat baik dan sumber daya financial melimpah,adalah orang-orang yang merupakan sumber keberhasilan organisasi.Evaluasi kebutuhan personalia total dan keterampilan manajerial yang dibutuhkan adalah syarat analisa usaha baru .Pada penilaian kemampuan organisasional terdapat 2 point penting yaitu:
 a) Penentuan kebutuhan personalia dan perancangan struktur organisasi awal
 b) Perbandingan kebutuhan dan ketersediaan personalia
 7. Analisa persaingan dalam wirausaha  
Jawab: Analisa Pesaing meliputi kegiatan:
  •  Mengidentifikasi pesaing. 
  •  Menentukan sasaran pesaing. 
  •  Identifikasi strategi pesaing 
  •  Analisa kekuatan dan kelemahan pesaing. 
  •  Identifikasi reaksi pesaing. 
  • Strategi menghadapi pesaing. 
 8. Apa yang dimaksud dengan WARALABA/Hak Guna Usaha serta resikonya
 Jawab: Menurut Asosiasi Franchise Indonesia, yang dimaksud dengan Waralaba ialah:Suatu sistem pendistribusian barang atau jasa kepada pelanggan akhir, dimana pemilik merek (franchisor) memberikan hak kepada individu atau perusahaan untuk melaksanakan bisnis dengan merek, nama, sistem, prosedur dan cara-cara yang telah ditetapkan sebelumnya dalam jangka waktu tertentu meliputi area tertentu. Sebagai timbal balik, penerima waralaba (franchisee) membayar suatu jumlah teretentu serta mengikuti sistem yang ditetapkan franchisor. Waralaba merupakan sistem keterkaitan usaha vertikal antara pemilik paten yang menciptakan paket teknologi bisnis (franchisor) dengan penerima hak pengelolaan operasional bisnis (franchisee). Jadi sesungguhnya waralaba dapat dikatakan sebagai teknik menjualn “Sukses” dari usaha yang sudah berhasil. Resiko kegagalan bisnis waralaba jauh lebih kecil dibanding bisnis lain seperti Distributor, Direct Sales Business (Penjualan Langsung) dan berbagai konsep bisnis lain. Risiko kegagalan pembeli waralaba adalah 5% – 15%, sedangkan pada bisnis biasa berada di angka lebih dari 60%.
 Sumber Referensi:
  • http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/kewirausahaan/bab4-evaluasi_peluang_usaha_baru.pdf
  • http://ariefnd.wordpress.com/2012/01/04/pembiayaan-usaha-baru-yang-berkembang/
  • http://id.wikipedia.org/wiki/Waralaba

Tidak ada komentar:

Posting Komentar